Energi Bersih Thailand: Siapkan 4 Langkah untuk Ekonomi Sirkular

Bano Polis – Thailand semakin serius dalam upaya mengatasi perubahan iklim global. Negara ini berkomitmen untuk mempercepat transisi menuju energi bersih, mengurangi emisi karbon, dan mengembangkan ekonomi sirkular demi menjaga lingkungan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Salah satu langkah nyata yang diambil Thailand adalah mengadakan ESG Symposium 2024, yang dihadiri lebih dari 3.500 perwakilan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Simposium ini menghasilkan empat rekomendasi strategis untuk mempercepat transisi energi bersih dan mewujudkan ekonomi sirkular dengan menggunakan Saraburi Sandbox sebagai proyek percontohan.

Empat Langkah Strategis untuk Masa Depan Bersih dan Berkelanjutan

“Baca juga: FANTASIAN Neo Dimension: Wawancara Eksklusif Bersama Hironobu Sakaguchi dan Naoki Yoshida”

Menghapus Hambatan Regulasi

    Thailand berencana mempercepat liberalisasi perdagangan energi bersih dengan memodernisasi jaringan listrik, sehingga energi bersih dapat diakses oleh semua sektor. Selain itu, penting untuk membangun sistem penyimpanan energi guna meningkatkan stabilitas proyek energi skala besar.

    Untuk mendukung ekonomi sirkular, diperlukan undang-undang yang mendorong produsen menggunakan material alternatif atau daur ulang dan mengelola limbah dengan lebih baik. Pemerintah juga diharapkan memberikan insentif pajak dan subsidi untuk inovasi ramah lingkungan.

    Mempermudah Akses Pembiayaan Hijau

      Pembiayaan hijau menjadi kunci untuk mendorong transisi energi bersih. Pemerintah didorong untuk memberikan lebih banyak anggaran bagi bisnis yang mengadopsi sertifikasi karbon internasional. Selain itu, diperlukan lembaga lokal yang dapat memberikan sertifikasi standar karbon, sehingga mengurangi biaya perdagangan kredit karbon.

      Pengembangan Teknologi dan Infrastruktur Hijau

        Pemerintah diusulkan untuk mendukung pengembangan teknologi penyimpanan energi seperti baterai panas, serta meningkatkan infrastruktur untuk energi terbarukan. Ini termasuk pemanfaatan ruang tidak terpakai untuk produksi energi bersih dan memperbaiki sistem logistik agar lebih efisien dan ramah lingkungan.

        Selain itu, pengelolaan sampah juga akan ditingkatkan dengan memisahkan sampah basah dan kering, serta membangun pusat pengelolaan sampah dengan teknologi canggih.

        “Simak juga: TikTok Music Akan Berhenti di Indonesia pada November 2024”

        Meningkatkan Daya Saing UKM

          Untuk meningkatkan daya saing UKM, tenaga kerja perlu diberi pelatihan tentang energi bersih guna menurunkan biaya operasional. Inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi juga penting untuk membantu UKM bersaing di pasar global. Kolaborasi antar berbagai sektor akan memperkuat posisi UKM dalam ekonomi hijau.

          Kolaborasi untuk Masa Depan Hijau

          Wakil Perdana Menteri Thailand, Prasert Jantararuangtong, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi tantangan perubahan iklim global. Pemerintah berkomitmen untuk menjalankan usulan yang dihasilkan dari ESG Symposium 2024 dengan cepat, guna mempercepat transisi energi bersih dan mencapai target net-zero.

          Thailand kini siap bergerak maju dengan visi pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, memastikan tak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju masyarakat rendah karbon.