Bano polis – Dunia luar angkasa kembali menjadi berita utama dengan kabar dua astronaut Amerika Serikat, Barry Wilmore (61) dan Sunita Williams (58), yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi awal mereka yang direncanakan hanya selama delapan hari kini terpaksa diperpanjang hingga tahun 2025 karena sejumlah kendala teknis. Kabar ini memunculkan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana ke dua astronaut ini dapat bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem dan tidak terduga tersebut.
Dengan tantangan besar yang mereka hadapi, salah satu kekhawatiran utama adalah bagaimana pasokan air dan oksigen dikelola di luar angkasa. Di tengah situasi darurat ini, sistem yang ada di ISS harus bekerja secara optimal untuk memastikan kelangsungan hidup Barry Wilmore dan Sunita Williams selama masa-masa sulit ini.
Sistem Daur Ulang di ISS: Menjamin Ketersediaan Air dan Oksigen
Di luar angkasa, setiap sumber daya harus dikelola dengan sangat efisien. Di ISS, sistem Kontrol Lingkungan dan Pendukung Kehidupan (ECLSS) menjadi kunci utama dalam mendukung kehidupan astronaut. ECLSS merupakan gabungan perangkat keras dan teknologi canggih yang dirancang untuk mendaur ulang dan mengelola sumber daya vital seperti air dan oksigen.
“Baca juga: Lonjakan PHK Mencapai 44.000 Orang”
Salah satu komponen utama dari ECLSS adalah Water Recovery System. Sistem ini memiliki kemampuan untuk mengumpulkan air dari berbagai sumber, termasuk kelembapan udara dan sisa-sisa proses lainnya, lalu mengirimkannya ke Water Processor Assembly (WPA). WPA bertugas untuk memproses air ini menjadi air minum yang aman untuk dikonsumsi oleh astronaut.
Selain itu, ECLSS juga dilengkapi dengan Urine Processor Assembly (UPA) yang mengolah urine menjadi air daur ulang melalui proses distilasi vakum. Teknologi ini memungkinkan pengolahan ulang air yang efisien dan mengurangi kebutuhan untuk mengirimkan suplai air dari Bumi.
Sistem Pendukung Kehidupan: Menjaga Kualitas Udara dan Kebutuhan Energi
Tak hanya air, kualitas udara juga menjadi perhatian utama. Di ISS, sistem ECLSS bekerja untuk memastikan bahwa oksigen tetap berada pada tingkat yang aman dan dapat diandalkan. Perangkat ini menangkap karbon dioksida dan bahan pencemar lainnya dari udara kabin, menjaga lingkungan tetap bersih dan aman bagi astronaut.
Sistem ini mengandalkan berbagai sensor dan teknologi untuk memantau dan mengatur komposisi udara, memastikan bahwa astronaut dapat bernapas dengan nyaman dan tanpa risiko kesehatan. Dalam kasus darurat atau kegagalan sistem, cadangan oksigen yang terintegrasi dalam ISS juga dapat digunakan untuk memastikan kelangsungan hidup sementara waktu.
Logistik Makanan dan Perawatan Pakaian: Memastikan Kesejahteraan Astronaut
Selama misi panjang, pasokan makanan menjadi tantangan tambahan. Di ISS, astronaut harus bergantung pada pasokan makanan yang dikirim dari Bumi. Meskipun ada beberapa usaha untuk meneliti dan mengembangkan metode produksi makanan di luar angkasa, saat ini belum ada fasilitas produksi makanan yang memadai di ISS.
“Simak juga: Extreme Weather of 2024, A Year of Shattered Global Temperature Records”
Untuk mengatasi kebutuhan makanan, astronaut menerima suplai makanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan seksama sebelum misi. Makanan ini dikemas dan dirancang untuk bertahan dalam kondisi ruang angkasa serta menyediakan nutrisi yang dibutuhkan selama misi.
Selain itu, pakaian astronaut di ISS juga perlu diperhatikan. Dalam modul ISS, kondisi lingkungan sudah disesuaikan untuk menyerupai kondisi di Bumi sebanyak mungkin. Pakaian yang digunakan oleh astronaut tidak dicuci dengan air biasa; sebaliknya, mereka menggunakan metode pembersihan seperti dry cleaning. Ini membantu mengurangi kebutuhan untuk mencuci pakaian secara basah dan memastikan bahwa astronaut tetap bersih dan nyaman selama misi.
Menyikapi Krisis dan Mencari Solusi
Dua Astronaut yang Terjebak Barry Wilmore dan Sunita Williams di ISS hingga tahun 2025 merupakan situasi yang menantang dan memerlukan manajemen sumber daya yang sangat hati-hati. Sistem ECLSS di ISS memainkan peran penting dalam menjaga pasokan air dan oksigen, sementara logistik makanan dan pembersihan pakaian diatur dengan cermat untuk memastikan kelangsungan hidup astronaut.
Dengan dukungan teknologi canggih dan sistem yang dirancang khusus untuk kebutuhan luar angkasa, NASA dan tim manajemen ISS terus bekerja untuk memastikan bahwa Barry dan Sunita dapat terus menjalani misi mereka dengan aman hingga mereka dapat kembali ke Bumi. Situasi ini juga mengingatkan kita akan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam eksplorasi luar angkasa dan betapa pentingnya setiap elemen dalam mendukung kehidupan di lingkungan ekstrem.