Bano polis – Dalam industri game, terdapat tiga istilah pengantar penting yang sering digunakan untuk menggambarkan pembaruan game lama: remake, remastered, dan reboot. Meskipun tujuan ketiga istilah ini sama—yaitu memperbarui game agar relevan dengan perkembangan teknologi dan tren—setiap istilah memiliki pendekatan dan implementasi yang berbeda.
Istilah Pengantar Remastered: Pembaruan Tanpa Perubahan Inti
Remastered merujuk pada proses pembaruan aspek visual dan audio dari sebuah game, tanpa mengubah inti permainan tersebut. Proses ini biasanya dilakukan pada game yang tidak terlalu tua dan masih relevan dengan perangkat keras modern. Dalam remastering, elemen seperti grafis, suara, dan frame rate ditingkatkan, sementara mekanisme gameplay dan cerita tetap sama dengan versi aslinya. Contoh yang terkenal adalah The Last of Us Remastered (2014), yang merupakan versi diperbarui dari game yang dirilis pada tahun 2013. Dalam versi remaster ini, peningkatan grafis, jarak pandang yang lebih luas, dan frame rate yang lebih baik diterapkan, namun mekanisme dan cerita tetap setia pada versi aslinya.
Baca Juga : Microsoft Pertanyakan Alasan Developer Tak Kembangkan Game di Xbox Series
Selanjutnya, remake adalah proses yang lebih mendalam daripada remaster. Dalam remake, game asli dibangun ulang dari awal dengan memanfaatkan teknologi dan mekanisme gameplay modern. Meskipun elemen cerita dan dunia asli tetap dipertahankan, seringkali ada penyesuaian yang dilakukan agar sesuai dengan tren dan ekspektasi masa kini. Remake tidak hanya menampilkan peningkatan visual, tetapi juga menghadirkan fitur dan elemen gameplay baru. Contoh yang menonjol adalah Resident Evil 2 (2019), yang dibangun ulang dari game klasik tahun 1998. Versi remake ini memperkenalkan grafis 3D penuh dan kontrol yang lebih responsif, serta sudut pandang kamera yang lebih modern, berbeda dari latar belakang 2D pada versi aslinya.
Reboot: Pembaruan Radikal dan Kreatif
Reboot merupakan pendekatan yang lebih radikal dalam pembaruan game. Dalam reboot, pengembang memiliki kebebasan untuk melakukan perubahan signifikan terhadap konsep, karakter, cerita, dan bahkan genre dari game asli. Meskipun mengambil inspirasi dari elemen-elemen utama game terdahulu, reboot berfokus pada penciptaan ulang dunia game dengan cara yang benar-benar baru. Salah satu contoh terkenal dari reboot adalah Tomb Raider (2013), yang memberikan interpretasi baru terhadap karakter Lara Croft. Dalam reboot ini, Lara ditampilkan secara lebih realistis dengan pengembangan karakter yang lebih mendalam, dan ceritanya dirombak untuk menggambarkan sisi emosional dan perjuangannya, berbeda dari penggambaran sebelumnya.
Dengan memahami perbedaan antara remake, remastered, dan reboot, kita dapat lebih menghargai upaya pengembang dalam menghadirkan kembali game klasik dengan cara yang relevan dan menarik bagi generasi baru pemain.
Simak Juga : Fitur Baru WhatsApp: Menyebut Kontak di Pembaruan Status