Bano polis – Rebusan sereh, sering disajikan dalam bentuk teh, bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan. Namun, apakah aman untuk mengonsumsinya setiap hari? Berikut adalah 10 manfaat rebusan sereh dan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Kaya Akan Antioksidan
Sereh mengandung antioksidan seperti asam klorogenat, isoorientin, dan swertiajaponin yang bermanfaat dalam melawan radikal bebas dalam tubuh. Penelitian tahun 2005 oleh José Cheel dkk. dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry menunjukkan bahwa antioksidan dalam sereh dapat membantu mencegah disfungsi sel di arteri koroner, menjaga kesehatan jantung, dan mencegah berbagai penyakit kronis.
2. Mengatasi Infeksi Mulut dan Gigi Berlubang
Kandungan antimikroba dalam sereh dapat membantu mengatasi infeksi mulut dan gigi berlubang. Sebuah studi in vitro tahun 2012 yang diterbitkan oleh National Institutes of Health menemukan bahwa minyak atsiri sereh efektif melawan bakteri Streptococcus mutans, penyebab utama kerusakan gigi.
“Baca juga: Kolesterol Tinggi, Gejala yang Mungkin Muncul di Kaki Anda”
3. Potensi Anti-Kanker
Kandungan citral dalam sereh memiliki potensi sebagai agen antikanker. Rebusan sereh sering digunakan sebagai terapi tambahan selama kemoterapi dan radiasi. Meskipun manfaat ini masih memerlukan bimbingan medis lebih lanjut, citral telah menunjukkan kemampuan untuk melawan beberapa jenis sel kanker.
4. Meredakan Kram Menstruasi
Serai dapat membantu mengurangi kram haid dan gejala PMS seperti kembung dan hot flashes. Meskipun tidak ada penelitian khusus mengenai serai dan PMS, sifat menenangkan dan anti-inflamasi dari sereh dapat memberikan bantuan dalam mengatasi gejala tersebut.
5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Teh sereh dapat berfungsi sebagai obat alami untuk mengatasi sakit perut, kram, dan masalah pencernaan lainnya. Studi tahun 2012 pada hewan pengerat menunjukkan bahwa sereh efektif melawan tukak lambung, melindungi lapisan lambung dari kerusakan akibat obat.
6. Mengelola Kolesterol
Penelitian tahun 2011 oleh Gagan Shah dkk. mengungkapkan bahwa ekstrak minyak sereh dapat membantu menurunkan kolesterol pada hewan. Meski penelitian lebih lanjut diperlukan, manfaat ini menunjukkan potensi sereh dalam membantu mengelola kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
7. Membantu Penurunan Berat Badan
Serai, sebagai diuretik alami, dapat membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme dan mengurangi retensi cairan. Mengganti minuman manis dengan teh sereh dalam diet dapat mendukung tujuan penurunan berat badan, meskipun penting untuk tidak bergantung sepenuhnya pada serai.
“Simak juga: Pengidap Diabetes, 7 Camilan Sehat Tanpa Khawatir Gula”
8. Berfungsi Sebagai Diuretik
Sebagai diuretik, sereh membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan natrium dari tubuh. Studi tahun 2001 oleh M. Mirza dkk. menunjukkan bahwa teh sereh memiliki aktivitas diuretik yang mirip dengan teh hijau tanpa menyebabkan kerusakan organ.
9. Sifat Anti-Inflamasi
Senyawa citral dan geranial dalam sereh diketahui memiliki sifat anti-inflamasi. Ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko kondisi terkait peradangan seperti penyakit jantung dan stroke.
10. Menurunkan Tekanan Darah Sistolik
Studi tahun 2012 oleh Naveed Ullah dkk. menunjukkan bahwa minum teh sereh dapat menurunkan tekanan darah sistolik secara moderat. Namun, pria dengan masalah jantung sebaiknya mengonsumsi sereh dengan hati-hati untuk menghindari efek samping seperti penurunan detak jantung.
Efek Samping dan Anjuran Konsumsi
Umumnya, sereh aman dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, jika diminum berlebihan, bisa menyebabkan efek samping seperti reaksi alergi, sering buang air kecil, dan mulut kering. Penderita kondisi tertentu, seperti ibu hamil atau mereka yang mengonsumsi diuretik, sebaiknya menghindari rebusan sereh.
Untuk aman, disarankan untuk memulai dengan satu cangkir teh sereh per hari dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum membuatnya bagian rutin dari diet Anda. Meskipun rebusan sereh menawarkan banyak manfaat, konsumsinya harus tetap dalam batas wajar untuk menghindari potensi efek samping dan memastikan manfaat kesehatan yang optimal.